Minggu, 26 Juni 2011

Hari Kiamat

Pengetahuan tentang hari kiamat itu perkara ghaib yang tidak dapat diketahui kecuali oleh Allah, sebagaimana yang dijelaskan oleh Al Qur’an dan Hadits.
Pengetahuan tentang kiamat adalah masalah yang dirahasiakan oleh Allah, dan tidak diperlihatkan kepada makhluk seperti malaikat, nabi dan rasul. Tidak ada satupun manusia yang mengetahui kapan hari kiamat akan terjadi, kecuali Allah swt. Rasulullah saw sering menyebut kiamat dan permasalahannya, maka banyak orang yang bertanya tentang waktu ( kapan ) terjadinya kiamat. Rasulullah menceritakan kepada mereka bahwa itu adalah masalah ghaib yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah, dan ayat Al Qur’an diturunkan untuk menjelaskan bahwa hari kiamat itu termasuk perkara yang dirahasiakan, sebagaimana firman Allah:

“ Mereka menanyakan kepadamu ( Muhammad ) tentang kiamat, kapankah terjadinya? Katakanlah,” Sesunguhnya pengetahuan tentang kiamat itu ada pada sisi Tuhanku. Tidak ada seorangpun yang dapat menjelaskan waktu datangnya selain Dia. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu selain dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah,’ Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui !.” ( QS Al A’raaf: 187 )

Allah memerintah Nabi Muhammad saw untuk menyampaikan kepada manusia, bahwa pengetahuan tentang kiamat itu hanya Allah yang mengetahui. Tidak ada yang mengetahui datangnya kiamat, baik makhluq yang ada di bumi maupun di langit.
Allah swt berfirman:

“ Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah,’ Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah.’ Dan tahukah kamu ( hai Muhammad ), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.” ( QS Al Ahzab: 63 )
Allah berfirman:

“ ( Orang-orang kafir ) bertanya kepadamu ( Muhammad ) tentang hari berbangkit, kapankah terjadinya? Siapakah kamu ( maka ) dapat menyebutkan ( waktunya )? Kepada Tuhanmu-lah dikembalikan kesudahannya ( ketentuan waktunya ).” ( QS An Naazi’at: 42-44 )

Karena itu, ketika Jibril a.s. bertanya kepada Rasulullah saw tentang kiamat sebagaimana keterangan dalam hadits yang panjang, Nabi saw bersabda,” Tidaklah orang yang ditanya itu lebih mengetahui daripada orang yang bertanya.” ( Musnad Ahmad 5/ 189 hadits nomor 3556 ). Malaikat Jibril dan Nabi Muhammad saw saja tidak mengetahui kapan waktu terjadinya hari kiamat. Bahkan Nabi Isa a.s. juga tidak mengetahui kapan terjadinya kiamat, padahal turunnya Isa itu berdekatan dengan kiamat dan itu termasuk tanda-tanda kiamat besar.

 
Imam Ahmad, Ibnu Majah dan Hakim meriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a. dari Nabi saw, beliau bersabda,” Saya bertemu Ibrahim, Musa dan Isa ketika saya diisra’kan.” Beliau lalu melanjutkan,” Mereka ( Ibrahim, Musa, Isa ) membicarakan masalah kiamat. Mereka menyerahkan masalahnya kepada Ibrahim, lalu beliau ( Ibrahim ) menjawab,’ Saya tidak mengerti.’ Kemudian mereka menyerahkan kepada Musa. Beliau ( Musa ) pun menjawab,’ Saya tidak mengerti.’ Kemudian diserahkan kepada Isa. Isa a.s. lalu menjawab,’ Adapun kepastiannya, tidak ada satu pun orang yang mengetahuinya kecuali Allah, dan Tuhanku memperlihatkan bahwa Dajjal akan keluar.’ Beliau ( Isa ) berkata,’ Dan saya membawa dua potong dahan. Maka jika dia ( Dajjal ) melihatku, dia akan hancur seperti timah.’ Rasulullah saw bersabda,” Maka Allah akan membinasakannya.” ( Musnad Ahmad 5/ 289 Hadits nomor 3557, ditahqiq Ahmad Syakir dan dikatakan “ isnad”nya shahih. )

Mereka, para Nabi yang bergelar Ulul Azmi saja, tidak mengetahui kapan kiamat terjadi. Dan Imam Muslim meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a., dia berkata,’ Saya mendengar Nabi saw bersabda ( sebulan sebelum beliau wafat ),” Engkau bertanya kepadaku tentang kiamat? Pengetahuan tentang kiamat itu hanya bagi Allah, dan saya bersumpah demi Allah tidak ada di atas bumi, manusia yang masih hidup setelah seratus tahun lagi ( yang sekarang ia masih hidup ). ( Shahih Muslim, kitab “ Keutamaan Shahabat” Bab penjelasan sabda Nabi seratus tahun lagi tidak manusia yang hidup ( yang pada waktu Nabi saw bersabda, beliau masih hidup ) 16: 90-91 ). Maksudnya hadits ini untuk menghilangkan dugaan kemungkinan Nabi saw mengetahui datangnya hari kiamat setelah ditanya Malaikat Jibril tentang kiamat itu.

Imam Ibnu Katsir berkata,” Inilah Nabi yang ummi, kepala para utusan dan Nabi yang terakhir, Nabi pembawa rahmat, penerima taubat, Nabi yang diikuti dan yang mengumpulkan manusia pada hari kiamat sebagaimana dikatakan dalam hadits shahih dari Anas r.a. dan Sahal bin Sa’id r.a.,” Saya diutus dan kiamat seperti dua perkara ini”. Lalu beliau menghimpun jari telunjuk dan jari tengahnya. Dan bersamaan dengan ini semua, Allah telah memerintahkan untuk mengembalikan masalah kiamat ini kepada Allah, apabila beliau ditanya tentang hari kiamat. Allah SWT berfirman:

“ Katakanlah,’ Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” ( QS Al A’raaf: 187 )

Dan barangsiapa yang menduga bahwa Nabi saw mengetahui kapan kiamat terjadi, maka dia amat bodoh karena Al Qur’an dan hadits menolak pendapat itu.
Ibnul Qayyim berkata,” Dan sungguh berdusta secara terang-terangan bagi orang yang menduga pada saat ini bahwa dirinya mengetahui kiamat. Hal ini disebabkan dia belum puas dengan penjelasan Rasulullah saw tentang kapan terjadinya hari kiamat. Maka perlu dikatakan kepadanya bahwa Rasulullah saw bersabda dalam kitab Jibril,” Tidaklah orang yang ditanya itu lebih mengetahui daripada orang yang bertanya.
Ibnu Katsir berkata,” Apa yang tertera dalam kitab cerita Israiliyat dan ahli kitab tentang batasan ribuan dan ratusan tahun, banyak ulama yang menyalahkan, dan itu memang sikap yang tepat.” Memang terdapat sebuah hadits,” Umur dunia itu ibarat sejum’at dari beberapa jum’at di akhirat.” Hadits ini sanadnya tidak shahih, demikian juga semua hadits yang menerangkan tentang batasan umur dengan pasti mengenai hari kiamat. ( An Nihayah ).

Sebagaimana orang tidak mengetahui kapan hari kiamat terjadi, maka dia juga tidak mengetahui kapan munculnya tanda-tanda kiamat. Dan jika ada keterangan atau suatu pernyataan kiamat akan terjadi pada tahun sekian, tahun sekian, bulan ini itu, maka itu pasti dan sangat pasti itu tidak benar,dusta besar, bohong besar.

Imam Qurthubi berkata,” Bahwa segala yang diceritakan oleh Nabi saw tentang fitnah dan peristiwa dunia dan ketetapan tahun terjadinya itu membutuhkan jalan ( sanad/ riwayat ) yang benar dan meyakinkan, seperti waktu terjadinya kiamat, maka tidak ada satu orang manusiapun yang mengetahui pada tahun kapan atau bulan apa. Adapun terjadinya kiamat pada hari Jum’at ( sama dengan saat penciptaan Adam a.s. ) itu adalah pada masa terakhir. Akan tetapi hari Jum’at yang mana, tidak ada yang mengetahui kecuali Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Begitu juga ketentuan tanda-tanda zaman, tidak ada yang tahu kecuali Allah Yang Maha Mengetahui. ( Tadzkiroh Fii Ahwal Al Manta wa Umur Al Akhirah hal 678 karya Al Qurthubi ). Wallohu a’lam.

Tidak ada komentar: